Danau Poso yang terbentuk dari proses tektonik sekitar 3 juta tahun lalu. Proses pengangkatan menjadi daratan ini dapat dengan mudah ditemukan bukti geologinya, antara lain temuan kerang di atas Bukit Lebanu, Desa Watuawu, Kecamatan Lage. Dalam Ekspedisi Poso tahun 2019, tim geologi juga menemukan ada bukti proses pengangkatan yang terjadi di tepi Danau Poso, tepatnya di tebing dekat jembatan Petirodongi. Di tebing itu, terdapat singkapan batuan yang merupakan hasil pengangkatan pegunungan Pompangeo. Batuan ini dipotong oleh sesar, yang menunjukkan bahwa sejak dahulu kala pembentukan Pulau Sulawesi erat kaitannya dengan proses tektonik yang menghasilkan sesar dan gempa. memiliki keanekaragaman hayati endemik yang menjadikannya salah satu lokasi laboratorium alam. Sejauh ini terdapat 50 spesies biota endemik Danau Poso yang telah berhasil dideskripsikan. 11 spesies ikan, 11 spesies Crustacea (udang), 2 spesies kepiting, 25 spesies gastropada (siput) dan 1 spesies bivalvia (kerang). Danau Poso menyimpan Sejarah masa lalu nenek moyang orang Poso yang mula-mula mendiami pinggir danau. Banyak cerita-cerita yang melegenda seputar Danau Poso ini, seperti tentang asal usul nama Danau Poso. Masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Poso berasal dari Suku Pamona. Menurut mereka, Poso memiliki dua pengertian, poso'o yang berarti tangguh, dan maposo yang artinya pecah. Hal tersebut dikaitkan dengan bebatuan yang ada di danau ini.